8 Tsunami Terbesar dalam Sejarah, Salah Satunya Terjadi di Indonesia


JAKARTA, celebrities.id - Tsunami menjadi salah satu bencana yang sangat ditakuti masyarakat. Data pun mencatat banyak tsunami terbesar dalam sejarah terjadi di Indonesia dan dunia.
Gelombang tsunami sebenarnya tidak selalu disebabkan oleh gempa bumi. Hantaman batuan yang keras ke permukaan air pun dapat menimbulkan gelombang tsunami. Namun dari sekian banyaknya, ada beberapa bencana tsunami yang tergolong besar sepanjang sejarah manusia.
Dilansir dari Mental Floss, Sabtu (4/3/2023) berikut delapan tsunami terbesar dalam sejarah.
Tsunami Terbesar dalam Sejarah
1. Karrat Fjord, Greenland (295 kaki)
Tsunami di Greenland cukup jarang terjadi. Namun gelombang terbesar di wilayah itu terjadi pada tahun 2017 lalu. Longsor di Karrat Fjord menimbulkan gelombang air setinggi 295 kaki ke desa nelayan Nuugaatsiaq pada 17 Juni. Megatsunami itu menewaskan empat orang dan menyapu bersih 11 bangunan ke laut. Para ahli percaya peristiwa itu terjadi karena iklim yang memanas sehingga glasial mencair.
2. Pulau Ambon, Indonesia (328 kaki)
Bencana alam ini merupakan megatsunami pertama yang didokumentasikan secara rinci di Indonesia dan menjadi salah satu tsunami terbesar yang pernah ada. Diawali dengan gempa bumi tanggal 17 Februari 1674 di Kepulauan Maluku di Laut Banda. Peristiwa seismik ini menimbulkan gelombang besar yang menerjang pulau Ambon dan menewaskan lebih dari 2.000 jiwa. Air yang mencapai puncak perbukitan di Semenanjung Hitu membuktikan tinggi tsunami 328 kaki.
3. Teluk Lituya, Alaska (394 kaki)
Tsunami besar yang berbentuk T melanda fyord di tepi tenggara Alaska diduga disebabkan oleh tanah longsor. Peristiwa itu terjadi sekitar akhir tahun 1853 dan atau awal tahun 1854 dengan ketinggian 394 kaki. Teluk ini menjadi pusat terjadinya beberapa tsunami besar sepanjang sejarah karena temboknya yang curam dan dekat dengan garis patahan Fairweather.
4. Teluk Lituya, Alaska (490 kaki)
Masih dari Teluk Lituya, tsunami terbesar kedua di wilayah itu terjadi pada 27 Oktober 1936. Saksi menjelaskan ada tiga gelombang besar yang menggulung dari Crillon Inlet dengan kecepatan 22 mph. Gelombang terbesarnya mencapai 490 kaki. Para ahli menduga peristiwa itu terjadi karena longsor batu bawah air.
Follow Berita Celebrities di Google News