Asal Muasal Gudeg Bromo Bu Tekluk, Berawal dari Inovasi dengan Rasa Pedas

Icon CameraMNC Media
Sabtu 20 Mei 2023 03:30 WIB
Asal Muasal Gudeg Bromo Bu Tekluk, Berawal dari Inovasi dengan Rasa Pedas
Asal muasal gudeg Bromo Bu Tekluk. (Foto:celebrities.id/MNC Media)

JAKARTA, celebrities.id - Penjual Gudeg Bromo Bu Tekluk membagikan kisah inspiratifnya saat membangun usaha rumah makan. Sekadar informasi tempat makan tersebut telah berdiri sejak 1984.

Awalnya rumah makan itu bermula dari lapak emperan toko yang hanya dibuka malam hari karena sang pemilik tak memiliki bangunan sendiri. Penduduk Yogyakarta dan banyak turis telah mengenal Gudeg Bromo Bu Tekluk.

Namun, perlu diketahui bahwa pemilik asli restoran ini sebenarnya adalah Sumijo. Lain dari cita rasa gudeg yang umumnya terasa manis, Sumijo justru meracik resep gudeg dengan rasa pedas. Gudeg pedas ini rupanya banyak digemari orang, terlebih bagi mereka yang menyukai pedas dan tak terlalu suka masakan-masakan manis.

Orang yang mulanya tak suka gudeg karena terlalu manis, bisa menyukai gudeg Bu Tekluk karena rasa pedasnya. Saat ini, Gudeg Bromo Bu Tekluk memiliki dua outlet warung makan, yang pertama bertempat di Jalan Affandi No. 2C, Gejayan, Yogyakarta, dan satu lagi outlet berlokasi di daerah Prambanan.

Kisah Inspiratif Pemilik Gudeg Bromo Bu Tekluk

Ketika memulai bisnis ini, Sumijo tidak memiliki modal banyak. Ia berjualan hanya kecil-kecilan saja. Perekonomiannya pun jauh di bawah pas-pasan. Dalam channel Youtube Arsip Nusantara, Sumijo mengaku pernah menangis karena tak bisa menyekolahkan anaknya.

Dia mendapatkan ide untuk membuat gudeg pedas karena saat itu citarasa gudeg yang dibuat pedagang dan ibu rumah tangga adalah manis. Sehingga muncul inspirasi sederhana untuk membuat gudeg dengan rasa yang berbeda.

“Awal itu sejak 1984, saya jualan hanya Rp150 saja untuk nasi telur. Telurnya hanya ada lima. Sampai jualan terus meningkat sampai saat ini. Saya bikin gudeg yang sayurnya pedas, sampai sekarang dikenal juga sebagai gudeg mercon,” tutur Sumijo.

Gudeg Bromo Bu Tekluk yang hanya buka pada malam hari juga mulanya bukanlah kesengajaan. Sumijo berjualan pada malam hari saat itu karena tak punya bangunan warung makan sendiri. Selain karena siang hari sudah banyak pedagang gudeg yang berjualan, dia juga tak punya warung sehingga harus membuka lapak di emperan toko untuk berdagang.

 

Follow Berita Celebrities di Google News

1
/
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Celebrities.id tidak terlibat dalam materi konten ini.