Hukum Mencabut Uban dalam Islam, Boleh atau Tidak?
Iqbal Widiarko
JAKARTA, celebrities.id - Hukum mencabut uban dalam Islam menjadi perhatian khusus, terutama bagi setiap Muslim yang mulai mengalami gejala penuaan alami.
Uban dipercaya akan menjadi cahaya bagi setiap muslim saat tiba hari Kiamat. Selain itu, uban juga merupakan bentuk teguran, supaya lebih memperbaiki diri untuk menghadapi ajal atau maut yang telah ditentukan.
لَا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِي الْإِسْلَامِ إِلَّا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang memiliki sehelai uban, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Daud 4204. Hadis ini dishahihkan al-Albani dalam Shahih Targhib wa Tarhib, 2091).
Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (17/3/2023), celebrities.id telah merangkum hukum mencabut uban dalam Islam, sebagai berikut.
Hukum Mencabut Uban dalam Islam
Merujuk pada laman Nahdlatul Ulama, ulama dari kalangan madzhab syafi’i sebagaimana dikemukakan oleh Muhyiddin Syarf an-Nawawi dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab bahwa mencabut uban hukumnya adalah makruh. Hal tersebut mengacu kepada sabda Rasulullah saw:
لَا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ فَإِنَّهُ نُورُ الْمُسْلِمِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Jangan kalian mencabut uban karena uban itu adalah cahaya orang muslim kelak di hari kiamat” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Nasa’i) Pandangan ini ditegaskan oleh al-Ghazali, al-Baghawi dan ulama lainnya. Bahkan Muhyiddin Syarf an-Nawawi menyatakan: “Jika dikatakan haram mencabut uban karena adanya larangan yang jelas dan sahih maka hal itu tidak mustahil”.
Kemakruhan mencabut uban di sini tidak dibedakan antara mencabu uban jenggot dan uban kepala. Dengan kata lain, mencabut uban yang ada di jenggot dan uban yang ada di kepala hukumnya adalah sama-sama makruh.
Follow Berita Celebrities di Google News
