Indonesia Waspada Virus Marburg yang Mematikan, Gejalanya Mirip DBD hingga Tifus


JAKARTA, celebrities.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril mengingatkan pemerintah dan masyarakat jangan sampai lengah terhadap virus tersebut. Pasalnya, tingkat fatalitas  penyakit yang berasal dari virus Marburg (filovirus) itu bahkan mencapai 88 persen.
“Kita perlu tetap melakukan kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap penyakit virus Marburg,” ujar dr Syahril dikutip dari dari laman Kemenkes, Â Sehat Negeriku, Kamis (30/3/2023).
Melansir verywell, virus Marburg dengan cepat menyebabkan pendarahan hebat, syok, dan kematian. Penyakit ini seringkali berakibat fatal, dari 23 persen hingga 90 persen orang terinfeksi virus bisa meninggal.Â
Gejalanya secara umum meliputi demam, sakit badan dan sakit kepala, gangguan gastrointestinal, termasuk diare berair, mual, dan kram, seringkali sekitar tiga hari setelah gejala muncul. Kemudian, bisa merasa lesuh, ruam  tidak gatal pada perut, dada, punggung rata dan merah.Â
Juga disertai benjolan kecil, mirip dengan ruam yang disebabkan oleh demam berdarah. Selain itu, diikuti juga adanya perubahan neurologis seperti kebingungan, kejang, dan delirium sampai pendarahan parah, biasanya lima hingga sepuluh hari setelah gejala mulai.
Dengan demikian, gejala dari penyakit Marburg dikatakan mirip dengan penyakit malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia. Hal ini, menurut dr. Syahril, yang menyebabkan penyakit virus Marburg susah diidentifikasi.
Perlu diketahui, sejauh ini belum ada vaksin untuk mengatasinya yang tersedia di dunia. Namun vaksin masih dalam pengembangan ada 2 yang memasuki uji klinis fase 1 yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen.
“Belum ada obat khusus, pengobatan bersifat simtomatik dan suportif, yaitu mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit,” ucap dr. Syahril.
Editor : Lisvi Padlilah
Follow Berita Celebrities di Google News