Kasus Leptospirosis Kian Merebak di Indonesia, Begini Tips Mencegahnya

Icon CameraAan Haryono
Selasa 14 Maret 2023 13:10 WIB
Kasus Leptospirosis Kian Merebak di Indonesia, Begini Tips Mencegahnya
Cara mencegah penyakit leptospirosis. (Foto:celebrities.id/ Freepik)

SURABAYA, celebrities.id - Kasus leptospirosis menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Sekadar informasi, leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira Sp yang pada umumnya ditularkan melalui kencing tikus.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Prof dr Lucia Tri Suwanti, drh MP menuturkan, kasus leptospirosis sejatinya tidak hanya ditularkan oleh tikus, melainkan semua hewan yang terkontaminasi oleh bakteri Leptospira Sp bisa menjadi agen penularan.

“Tikus itu memang agen penyakit. Salah satunya leptospirosis. Tapi, saya pernah menemukan kasus unik yang mana anak bimbingan saya itu meneliti adanya leptospirosis dari seorang peternak yang ternaknya tidak pernah dimandikan,” kata Prof Lucia, Selasa (14/3/2023).

Dia mengatakan, hal itu (kasus peternak, red) bisa terjadi karena kondisi kandang yang tidak dibersihkan dengan baik. Kondisi tersebut, sambungnya, membuat ternak menjadi kotor dan ketika peternak itu berkontak langsung dengan hewan ternaknya maka menyebabkan infeksi leptospirosis.

“Kalau dari udara tidak menular, tapi kalau dari luka yang terbuka kemudian makanan dan minuman itu pasti,” tuturnya.

Prof Lucia juga menuturkan, leptospirosis tidak menular dari manusia ke manusia lainnya. Hal itu, terjadi karena manusia adalah inang terakhir.

“Namun perlu diwaspadai juga mengingat pada dasarnya penularan antar hewan masih dapat terjadi,” katanya.

Perihal pencegahan, Prof Lucia menjelaskan bahwa hal yang perlu diwaspadai adalah kebersihan lingkungan. Terlebih saat musibah banjir yang dalam beberapa bulan terakhir melanda di berbagai daerah di Indonesia.

“Budayakan untuk selalu menggunakan sepatu anti boots, sarung tangan, dan rajin mencuci tangan,” ujarnya.

Prof Lucia berpesan agar mengelola bangkai tikus dengan baik. Hal tersebut, bisa dilakukan dengan membakar atau mengubur.

“Dengan demikian diharapkan bangkai tersebut tidak dimakan oleh binatang lain sehingga meminimalisir potensi penyakit yang bisa ditularkan,” katanya.

Editor : Leonardus Selwyn Kangsaputra

Follow Berita Celebrities di Google News

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Celebrities.id tidak terlibat dalam materi konten ini.