7 Musisi Legendaris Indonesia, Rhoma Irama hingga Titiek Puspa


JAKARTA, celebrities.id - Musisi legendaris Indonesia berperan penting dalam kemajuan musik di Tanah Air. Berkat karya-karya mereka, Indonesia tak pernah sepi akan lagu-lagu berkualitas.
Semangat mereka dalam bermusik pun memicu para generasi selanjutnya untuk terus berkarya menciptakan lagu-lagu yang mampu mencuri perhatian masyarakat. Lantas siapa sajakah mereka?
Merangkum dari berbagai sumber, Jumat (17/3/2023) berikut sederet musisi legendaris Indonesia
Musisi Legendaris Indonesia
1. Fariz RM
Nama Fariz RM santer terdengar di era tahun 1980-an. Sebagai musisi, paman dari penyanyi Sherina Munaf ini berani menawarkan musik yang fresh dan berbeda. Seperti misalnya saja, di tahun 1980, Fariz merilis album bertajuk Sakura. Warna musik yang terkesan groovy mampu meraih kesuksesan.
Fariz memboyong musik danceable ala Earth Wind and Fire di tengah musik Indonesia dipenuhi ballad mendayu-dayu. Sepanjang karir di rentang tahun 1978 sampai 2003 saja, Fariz setidaknya sudah mengeluarkan 20 album solo, 18 album soundtrack, serta 72 album kolaborasi.
2. Rhoma Irama
Musisi Legendaris satu ini datang dari dunia musik dangdut. Ya, Rhoma Irama bukan sekedar pedangdut biasa melainkan Raja Dangdut. Musik-musik yang lahir dari kemampuannya sudah tak terhitung lagi. Pada tahun 1973, Rhoma Irama membentuk band bernama Soneta. Tercatat, bersama Soneta sang Raja Dangdut mampu meriah 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Lagu-lagu Rhoma begitu syahdu didengar lantaran menyisipkan unsur-unsur kehidupan mulai dari nuansa agama, cinta, kritik sosial, kasih sayang kepada orangtua, dan masih banyak lagi. nAntara lain lagu-lagu hits Rhoma Irama yang sampai detik ini masih eksis antara lain meliputi Begadang, Darah Muda, Judi, Piano, dan Dawai Asmara.
3. Koes Bersaudara dan Koes Plus
Koes Bersaudara menjadi salah satu band tertua di Indonesia yang tentu saja berisikan musisi-musisi legendari. Band ini juga menjadi cikal bakal lahirnya Koes Plus. Formasi awal Koes Bersaudara terdiri dari Tony , Yon, Yok, dan Nomo. Namun, setelah Nomo dan Yok hengkang, Tony pun menggantikan posisi mereka dengan orang lain di luar keluarga Koeswoyo yaitu Murry dan Toto.
Koes Plus mewarnai era tahun 1960-an dan 1970-an dengan musik yang disertai sentuhan bergam genre seperti misalnya saja pop bercampur rock & roll. Selain itu, mereka juga berani membawakan genre-genre menantang, misalnya saja dangdut, pop keroncong, hingga folk.
Follow Berita Celebrities di Google News