Peneliti Temukan Cara Efektif Mendeteksi Kebohongan, Klaim Tingkat Akurasi Capai 80 Persen

Icon CameraTangguh Yudha Ramadhan
Sabtu 01 April 2023 18:18 WIB
Peneliti Temukan Cara Efektif Mendeteksi Kebohongan, Klaim Tingkat Akurasi Capai 80 Persen
Peneliti temukan cara efektif mendeteksi kebohongan. (Foto: getty Image)

JAKARTA, celebrities.id - Sekelompok peneliti dari Universitas Amsterdam, Belanda, berhasil menemukan cara efektif untuk mendeteksi kebohongan seseorang. Dikatakan bahwa tingkat akurasinya mencapai 80 persen meskipun cara yang dilakukan sebenarnya sederhana.

Peneliti mengungkap bahwa untuk mendeteksi pembohong, abaikan semuanya kecuali tingkat detail dalam cerita seseorang. Jika seseorang memberikan deskripsi kecil tentang siapa, apa, kapan, bagaimana, dan mengapa, kemungkinan mereka berkata jujur.

Dengan menggunakan tes yang sangat sederhana ini, orang dapat memisahkan kebenaran dengan kebohongan. Para peneliti menyebut temuan mereka sebagai alternatif radikal yang fokus pada satu petunjuk dan detail, melansir dari Live Science, Sabtu (1/4/2023).

"Kami beralasan bahwa kebenaran dapat ditemukan dalam kesederhanaan dan kami mengusulkan untuk menghilangkan daripada menambahkan isyarat saat mencoba mendeteksi kebohonan," kata Bruno Verschuere yang merupakan salah satu peneliti.

Dalam penelitian yang dilakukan, 1.445 orang diminta untuk menebak apakah pernyataan tulisan tangan, transkrip video, wawancara video, atau wawancara langsung tentang aktivitas mahasiswa di kampus itu benar atau salah.

Akun-akun ini berasal dari siswa yang kedapatan mencontek namun membantahnya serta dari siswa yang dengan dengan polos berkeliaran di sekitar kampus dan mengatakan yang sebenarnya tentang aktivitas mereka.

Partisipan studi yang mengandalkan intuisi untuk mendeteksi kebohongan, atau yang menggunakan banyak faktor untuk membuat keputusan, tampil tidak lebih baik dari kebetulan acak.

Tetapi mereka yang diinstruksikan untuk hanya berfokus pada tingkat perincian dalam laporan dapat secara akurat memisahkan kebenaran dan kebohongan dengan akurasi 59–79 persen.

Partisipan ini diminta untuk memeriksa sejauh mana pesan mencakup detail seperti deskripsi orang, tempat, tindakan, objek, peristiwa, dan waktu peristiwa, dan sejauh mana pesan itu tampak lengkap, konkret, mencolok, atau kaya akan detail.

"Data kami menunjukkan bahwa mengandalkan satu isyarat yang baik bisa lebih bermanfaat daripada menggunakan banyak isyarat," kata para peneliti.

“Salah satu cara yang berlawanan dengan intuisi untuk mengatasi kelebihan informasi adalah dengan mengabaikan sebagian besar informasi yang tersedia. Kadang-kadang, lebih sedikit lebih baik,” katanya.

Editor : Hadits Abdillah

Follow Berita Celebrities di Google News

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Celebrities.id tidak terlibat dalam materi konten ini.