Peneliti Ungkap Air di Bumi Lebih Tua dari Matahari, Begini Penjelasan Ahli
Raden Yusuf Nayamenggala
JAKARTA, celebrities.id - Para peneliti meyakini bahwa air yang ada di bumi dikabarkan dibawa oleh komet yang bertabrakan dengan Bumi yang masih muda pada miliaran tahun lalu. Namun, air itu tidak terbentuk dengan sisa tata surya namun sudah menjadi komponen nebula pra-surya.
Terkait asal usul air di Bumi, para peneliti mengamati emisi dua jenis air yakni reguler dan berat. Di mana air sederhana standar terbuat dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen. Namun, setiap unsur memiliki isotop, kembaran kimiawi yang sedikit lebih berat, karena memiliki neutron ekstra di intinya.
Adapun salah satu isotop hidrogen disebut dengan deuterium, dan apabila air memiliki atom deuterium dan bukan hidrogen biasa, maka disebut sebagai air berat.
Rasio antara air sederhana dan berat ialah sidik jari kimiawi, hal itu memberi tahu kita dari mana air berasal. Kemudian, beberapa komet memiliki rasio yang sangat mirip dengan milik bumi. Namun, yang tidak jelas adalah 'kapan' hal itu terjadi.
Bintang terbentuk di awan gas, mereka mengembangkan piringan tempat planet dan komet bisa muncul. Peneliti menemukan hubungan antara air dan pembentukan sistem bintang pada sistem baru yang jaraknya 1.300 tahun cahaya dari Bumi.
Menurut astronom di National Radio Astronomy Observatory John J. Tobin, V883 Orionis adalah mata rantai yang hilang dalam kasus ini, di mana Komposisi air di piringan itu sangat mirip dengan komposisi komet di Tata Surya kita.
Follow Berita Celebrities di Google News
