TikTok Miliki 100 Juta Data Pengguna Asal Amerika Serikat, Jadi Ancaman Serius Keamanan Negara


JAKARTA, celebrities.id – Permerintah Amerika Serikat mengklaim TikTok sebagai ancaman. Hal itu dibenarkan Direktur Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Paul Nakasone mengatakan kekhawatirannya pada pengumpulan data dari aplikasi video TikTok milik China yang mengancam keamanan data.Â
Di TikTok ada lebih dari 100 juta pengguna asal Amerika Serikat yang bila bocor akan mengancam keamanan nasional.Â
“Saya mengkhawatirkan TikTok karena sejumlah alasan berbeda,” ujar Direktur Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Paul Nakasone dilansir Reuters, Rabu (8/3/2023)Â
Paul menilai, TikTok memiliki kontrol terhadap algoritmanya. Ia mengkhawatirkan TikTok akan menggunakan instrumen tersebut sebagai alat propaganda. Pasalnya, mereka dinilai memiliki kontrol untuk mempengaruhi opini publik melalui penyebaran video yang ingin ditampilkan atau bahkan penghapusan pada hal - hal yang tidak ingin ditampilkan.Â
Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS), yakni komite penanaman modal asing di Amerika Serikat pada 2020 telah memerintahkan ByteDance untuk melepas Tiktok sebagai anak perusahaannya karena adanya indikasi pelanggaran keamanan data.Â
Beberapa anggota parlemen pun telah mendorong dirumuskannya aturan yang dapat memaksa Presiden AS Joe Biden untuk memberlakukan larangan langsung terhadap TikTok. RUU Senat bipartisan pun akan memberikan otoritas bagi Menteri Perdagangan Gina Raimondo dan pihaknya untuk mengembangkan langkah-langkah mitigasi, termasuk larangan lantaran adanya risiko yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi asing.
Follow Berita Celebrities di Google News