Waktu Tidur Seseorang Berubah Selama Ramadhan, Begini Tips untuk Mengaturnya

Icon CameraKevi Laras
Kamis 16 Maret 2023 20:59 WIB
Waktu Tidur Seseorang Berubah Selama Ramadhan, Begini Tips untuk Mengaturnya
Cara mengatasi waktu tidur yang berubah selama bulan Ramadhan. (Foto:celebrities.id/ Freepik)

JAKARTA, celebrities.id - Selama Ramadhan, pola tidur seseorang otomatis berubah. Tentunya pola tidur yang berubah, maka akan memengaruhi kesehatan dan produktivitas seseorang.

Terkait hal tersebut, Dokter Umum dr Reinita Arlin mengatakan jam tidur berubah ternyata bisa mempengaruhi ritme sirkadian seseorang. Ini adalah irama yang mengatur waktu tidur dan bangun sehingga mempengaruhi kesehatan.

"Pas puasa kurang tidur satu sampai dua jam, dan irama sirkadian mengatur diri wake dan sleep cycle mau sakit atau nggak sejak bayi sampe dewasa. Irama ini ngatur kapan bangun dan tidur," kata dr Arlin dalam acara diskusi Keluarga Cermat untuk Ramadan Sehat di Rumah Zinus, Kamis (16/3/2022)

"Irama ini berubah total saat bulan puasa padahal mengatur hormon pas ngantuk dan melek dipaksa berubah," tuturnya.

Dia pun berikan tips agar seseorang dapat memiliki tidur yang berkualitas, dimulai kebiasaan baru dari jam makan malam bisa dilakukan saat berbuka, atau sebelum waktu salat tarawih. Sehingga jam tidur bisa dimulai pada jam 9 atau 10 malam.

Sementara itu, start aktivitas rumah atau bekerja bisa diterapkan setelah melakukan sahur atau salat subuh. Menurutnya kondisi tubuh saat ini baik untuk memulai aktivitas dan tidak lupa tidur siang (power nap) selama 30 menit.

"Saat kita siang power nap itu ternyata bulan Ramadan 30 menit bahkan kalau bisa dapat satu jam alhamdulillah ya, tapi minimal 20 sampai 30 menit ternyata dianjurkan saat bulan Ramadan loh. Udah habis begitu saat kita buka puasa ya kira-kira jam 06.00 jam 06.30 buka puasa buka puasa jangan terlalu makan yang berat-berat dulu," kata dr Arlin lagi

"Jadi saat kita makan malam misalnya jam tujuh atau delapan kita makan ya jam sembilan atau 10 kita udah bisa tidur aman bagi perut. Kebalikannya, kalau  kita makan disaat setelah tarawih kadang-kadang gitu ya tidurnya pasti akan menjadi larut lagi gitu," tuturnya.

Sekadar informasi, kekurangan tidur bisa berdampak pada kesehatan. Mulai mempengaruhi otak seseorang, dan terberat memicu penyakit obesitas dan diabetes melitus tipe 1.

"Faktanya sepertiga dari hidup kita adalah tidur gitu ya orang normal. Untuk tidur jadi sepenting itu, make sure 7-9 jam. Orang-orang yang kualitas tidurnya itu tidak baik ternyata bukan cuma ke otaknya tapi juga ternyata meningkatkan risiko obesitas, kedua metabolik syndrome," ucapnya

"Sindrom yang mengatur apa namanya metabolisme kita gitu. Ketiga itu adalah meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2 ini cuman gara-gara satu akar karena tidur," ujar dr Arlin

Editor : Leonardus Selwyn Kangsaputra

Follow Berita Celebrities di Google News

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Celebrities.id tidak terlibat dalam materi konten ini.